Sabtu, 21 Juli 2012

Dr Mursi: Berjalan Kaki Empat Kilometer ke Sekolah

Muhammad Mursi menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas di kampungnya al-Adwa. Sebelum melanjutkan kuliah ia sudah menyelesaikan hafalan Qur’an. Mursi menceritakan pengalamannya sewaktu masih di sekolah menengah pertama. “Jarak antara rumah dengan sekolah saya sekitar 4 kilometer. Biasanya saya ke sekolah menggunakan transportasi umum, namun tidak jarang saya memilih berjalan kaki supaya ongkos transportasi bisa saya tabung.” Selepas SMA, Mursi kemudian mengambil kuliah di Fakultas Teknik Universitas Kairo. Ia termasuk mahasiswa cerdas. Hal itu dibuktikan dengan kemampuannya lulus dengan predikat cum laud pada 1975. Setahun berikutnya ia mengikuti program wajib militer hingga pertengahan tahun 1976 di persenjataan perang Kimia, Devisi II Infantri. LEBIH LENGKAP BACA BUKUNYA DAN PESAN SEKARANG JUGA.

Selasa, 17 Juli 2012

Dr Mursi Presiden yang Hafal Qur'an

Desa kecil itu bernama al-Adwah. Seperti desa-desa Mesir pada umumnya, tak ada yang istimewa di sana. Sebuah desa yang sederhana. Sesederhana mimpi anak-anak yang lahir di sini. Mimpi mereka satu-satunya; kelak mereka ingin hidup lebih baik dan lebih layak. Sebagian besar penduduknya adalah petani. Hampir sebagian besar waktunya dihabiskan mengurus tanah pertanian. Bahkan, nama Provinsi Syarqiyah sendiri kalah populer dengan provinsi lain, semisal Iskandaria yang menjadi tujuan utama wisatawan manca negara, atau seperti Provinsi Giza yang terken
al dengan piramidanya. Di desa inilah Muhammad Mursi dilahirkan. Tepatnya 20 Agustus 1951. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayah dan ibunya seorang petani. Mursi anak pertama dari enam bersaudara. Dua saudara laki-laki dan tiga saudara perempuan. Masa kecilnya dihabiskan di desa kelahiran hingga selesai SMA. Menurut saudara Mursi bernama Husein, tak ada yang istimewa dari seorang Mursi ketika kecil. Dia tumbuh layaknya anak-anak kampung lainnya. Selain kegiatannya di sekolah, Mursi aktif membantu pekerjaan ayahnya menggarap lahan pertanian. Dia berangkat dari rumahnya dengan menunggang keledai. SELENGKAPNYA BACA DI BUKU....

Launching buku Dr Mursi Presiden yang Hafal Qur'an

Dr Adnan Ali ar-Rantisi (adik kandung asy-Syahid Abdul Aziz ar-Rantisi) dari Palestina akan menuturkan kondisi Gaza terakhir pada acara Launching buku Dr Mursi Presiden yang Hafal Qur'an, 5 Agust 2012 di Bogor. Sebanyak 50 persen dari penjualan buku akan disalurkan ke Gaza untuk pembuatan saluran air bersih bekerja sama dgn ACT. Pesan bukunya via sms ke: 0817-1945-60. Harga buku Rp 65 ribu. Pemesan selama Ramadhan 1433 H Hanya Rp 50 ribu + BONUS VCD Orasi Presiden Mursi. Pesan 10 diskon menjadi Rp 40 rb/buku. Bebas ongkir Jabodetabek. PERSEDIAAN VCD TERBATAS! Lebih lengkap ttg Dr Adnan Ali ar-Rantisi, lihat di: www.hepiandi.blogspot.com

Adnan ‘Aly ar Rantisi


Nama              : Adnan ‘Aly ar Rantisi                                                                           
Domisili           : Jalur Gaza, kota khan younis
Ttl                    :  1 Januari 1952 M
Pekerjaan        : Khotib dan Imam shalat beberapa Masjid  Jami’ di kawasan Khan Younis
·         Putra ke-6 dari sembilan bersaudara , sementara DR. Abdul ‘Aziz Ar Rantisi putra ke 4.
·         Ayah dari 15 putra dan putri dari dua istri
·         Berkali-kali keluar masuk penjara  Zionis Yahudi, diantaranya pada tahun 1968, 1969, 1980,1986 dan 2004.
·         Beliau berkali-kali ditangkap oleh pasukan Zionis disebabkan andilnya yang besar dalam menjadi jembatan penghubung dan fasilitator antara para mujahid Qassam di Palestina dengan tokoh-tokoh harokat Hammas yang diasingkan di luar Palestina.
·         Beliau juga seorang penulis yang produktif. Makalah-makalahnya yang berjumlah sekitar 200 lebih tersebar di berbagai situs di internet.
·         Selain menulis makalah, beliau juga seorang penyusun buku2 keislaman dan konspirasi. Diantara buku yang dia tulis adalah, al Haikal al Maz’um (haikal rekayasa) dan buku yang berjudul “Walita’lamuuna ‘adad ass iniiin wal hisaab
·         Beliau juga seorang khotib dunia maya, yang mana video khutbah keislamannya tersebar di berbagai situs internet.
·         Mengikuti dan menghadiri berbagai diskusi dan forum internasional di beberapa negara Arab.
Selalu mendapat panggilan khutbah di beberapa negara Arab a.l : Negara Arab dan Afrika diantaranya : Negara Emairate, negara Jordan, Sudan, Maroko, Iran dan Turki.

Selasa, 10 Juli 2012

Pengantar Penulis untuk buku Dr Mursi Presiden yang Hafal Qur'an


Pengantar Penulis
Revolusi Mesir, 25 Januari 2011, turut mengubah nasib seorang pria sederhana, Muhammad Mursi. Komisi Pemilihan Umum Mesir pada Ahad  (24/6), menetapkannya sebagai presiden pertama negeri piramida itu pasca-revolusi. Padahal, awal tahun lalu, tepatnya 28 Januari 2011, ia masih menjadi tahanan yang mendekam di sebuah penjara dekat  Kairo.
            Muhammad Mursi lahir pada 20 Agustus 1951 di Desa al-Adawa, Provinsi asy- Syarqiya, Mesir bagian timur, dari keluarga sangat sederhana. Ayahnya hanyalah seorang petani dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
            Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di kampung halamannya hingga tingkat SMA, Mursi mendapat gelar insinyur dari Universitas Kairo dengan nilai istimewa pada tahun 1975. Kemudian dia meraih gelar master di bidang teknik dari universitas yang sama. Pendidikan doktor ditempuhnya di University of Southern California, yang diselesaikannya pada tahun 1982.
            Selanjutnya Mursi menjadi asisten profesor pada California State University di Northridge, California, antara tahun 1982 dan 1985. Pada masa itu pula, Mursi sempat bekerja di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Setelah itu, Mursi pulang ke Mesir dan menjadi dosen teknik pada Universitas Zagaziq hingga tahun 2010. Di universitas tersebut, Mursi meraih gelar profesor.
Dari istrinya, Nalja Ali, Mursi dikaruniai lima anak dan tiga cucu. Dua putranya, Ahmad dan Usama, sempat ditangkap saat revolusi tahun lalu. Ahmad, putra sulung Mursi, juga pernah ditahan sebanyak tiga kali antara tahun 2000 dan 2005 meskipun Mursi saat itu menjadi anggota parlemen.
            Mursi merasa sejalan dengan pemikiran IM pada tahun 1977. Maka, ia pun bergabung secara resmi sebagai anggota IM pada 1979. Kariernya yang cemerlang benar-benar dimulai dari bawah. Diawali dengan menjadi aktivis di kantor cabang IM di kota Zagaziq, Provinsi Syarqiya, hingga menjadi penanggung jawab kantor IM di tingkat provinsi.
            Ia lalu menjadi anggota divisi politik IM sejak didirikannya divisi tersebut tahun 1992. Mursi kemudian dipromosikan menjadi anggota al-Irsyad IM, yang merupakan institusi tertinggi dalam struktur lembaga IM.
            Mursi juga sempat mencicipi kursi anggota parlemen pada 2000-2005 melalui jalur independen dan menjabat sebagai pemimpin fraksi IM. Ia kemudian turut andil membentuk Front Nasional untuk Perubahan pada tahun 2004. Front tersebut menjadi salah satu kekuatan oposisi yang berseberangan dengan rezim Presiden Husni Mubarak.
            Mursi juga berperan dalam pembentukan Lembaga Nasional untuk Perubahan yang dipimpin mantan direktur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Mohamed el Baradei, tahun 2010. Setahun kemudian, dia turut serta mendirikan Koalisi Demokrasi untuk Mesir. Koalisi itu menghimpun 40 partai dan kekuatan politik dengan berbagai latar belakang ideologi, mulai dari Islamis, liberal hingga sosialis.
            Di era Mubarak, gerak-gerik Mursi dipantau dan dibatasi sedemikian rupa, bahkan menyebabkannya masuk dalam tahanan. Penjara pun menjadi tempat yang tak asing baginya. Setahun setelah gagal mempertahankan kursi parlemen tahun 2005—kalah dalam pemilu putaran kedua dari kandidat Partai Nasional Demokrat (NDP) yang berkuasa—Mursi pun masuk penjara.
            Mursi ditangkap di depan gedung pengadilan kota Kairo ketika ikut berunjuk rasa. Demonstran memprotes dinonaktifkannya dua hakim, yaitu Mahmud Miki dan Hisyam al Bastawisi, karena dua hakim itu menolak aksi manipulasi pada pemilu parlemen tahun 2005.
            Saat itu Mursi ditangkap bersama 500 aktivis IM lainnya. Setelah mendekam di penjara selama tujuh bulan, Mursi dibebaskan, tapi dikenai tahanan rumah.
            Mursi kemudian ditangkap lagi pada 28 Januari 2011 bersama 34 pemimpin IM lainnya. Penangkapan itu dilakukan untuk mencegah Mursi dan teman-temannya dari IM ikut serta dalam unjuk rasa yang digalang pemuda, yang akhirnya dapat menggulingkan rezim Mubarak pada 11 Februari 2011.
            Namun, Mursi hanya dua hari dalam tahanan. Warga berhasil membebaskannya dari penjara ketika polisi dan aparat keamanan menarik diri dari penjara dan kantor polisi.
            Dua bulan kemudian, dewan Syura IM menunjuk Mursi sebagai ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang dibentuk IM. FJP adalah sayap politik IM. Setelah ditunjuk sebagai Ketua FJP, Mursi mundur dari keanggotaan al-Irsyad IM, tetapi tetap sebagai anggota Dewan Syura yang beranggotakan 110 pemimpin IM.
            Selama lebih dari setahun, Mursi sukses memimpin FJP untuk meraih suara mayoritas—47 persen—pada pemilu parlemen akhir tahun lalu dan awal tahun ini.
            Setelah menjadi orang nomor satu di Mesir, Mursi mengundurkan diri dari jabatan ketua FJP untuk beralih menjadi pemimpin untuk semua rakyat Mesir, bukan golongan atau kelompok tertentu.
            Mursi dalam pidato politiknya sebagai presiden Mesir, dinilai cukup gemilang karena mampu menunjukkan sebagai negarawan. Ia menegaskan bahwa dirinya sebagai presiden untuk semua rakyat Mesir tanpa kecuali dan akan menjamin semua hak rakyat Mesir.
Bagi Mursi, seluruh rakyat Mesir entah itu buruh, supir bus, pedagang, masinis, atau pelajar adalah keluarganya. Bagi Mursi, sekat-sekat agama dan status merupakan musuh peradaban yang wajib dirobohkan.
Mursi pun tidak menganggap dirinya sebagai penguasa. Rakyatlah yang akan menjadi sumber kekuasaan. Dia merasa tak memiliki hak, yang ada hanyalah kewajiban. Kewajiban sebagai pelayan untuk melayani rakyat.
Mursi belum lama terpilih sebagai Presiden Mesir. Namun, seabrek pelajaran berharga sudah bertaburan darinya. Pidato yang ia sampaikan sarat dengan petuah yang patut diteladani oleh pengelola Republik ini.
Mursi mengajarkan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bersikap. Ia menempatkan diri bukan sebagai penguasa, melainkan pelayan. Ia menempatkan toleransi di atas segala-galanya. Ia mengubur dalam-dalam perbedaan.
Mursi tak hanya dikenal sebagai akademisi yang merampungkan program doktoralnya di University of Southern California. Ia juga sosok sederhana yang religius. Ia menjadi presiden pertama yang hafal Qur'an 30 juz. Tak hanya dirinya,  istri dan 5 anaknya juga hafal 30 juz al-Qur'an.
Buku ini terdiri dari empat bab. Bab I bertutur tentang biografi Dr Mursi. Dimulai dari masa kecil hingga dirinya terpilih sebagai presiden. Untuk melengkap kisah hidupnya, penulis mengutip beberapa ungkapan dari orang-orang dekatny, termasuk istri, anak dan sepupu sang Presiden.
Bab II menuturkan detik-detik Revolusi Mesir, proses pemilihan umum hingga terpilihnya sang Presiden. Pada Bab III, sedikit analisa tentang bagaimana kondisi ‘dunia’ setelah terpilihnya Dr  Mursi. Wa bilkhusus, kondisi Mesir sendiri dan Palestina. Diakui atau tidak, segala penderitaan rakyat Palestina, khususnya Gaza, tak  bisa dipisahkan dengan kebijakan Mesir selama ini. Nah, terpilihnya Dr Mursi sebagai Presiden Mesir tentu akan menimbulkan efek bagi Palestina mengingat sang Presiden adalah bagian dari al-Ikhwan al-Muslimun, jamaah yang berada di garda terdepan membela Palestina bersama dengan kelompok lainnya.
Bab IV sebagai penutup memaparkan hubungan Indonesia dan Mesir. Adalah fakta sejarah bahwa Mesir merupakan negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. Jalinan persahabatan itu tak pernah putus. Banyak pengaruh pemikiran yang bersumber dari Mesir dan menjadi bahan perbincangan di Indonesia, menjadi bukti bahwa antara Indonesia dan Mesir terjalinan hubungan yang erat. Selain itu, buku ini juga dilampiri dengan foto-foto Dr Mursi dan berbagai peristiwa yang mengiringinya melaju dari penjara ke istana.
Bisa disebut karya ini merupakan buku pertama tentang Dr Mursi yang terbit di Indonesia (entah kalau di luar negeri) setelah sang presiden terpilih. Ini tentu saja takkan terwujud tanpa kerja sama dari berbagai pihak. Di antara mereka yang terlibat langsung dalam penulisan buku ini adalah al-akh Mufied Haris, seorang penggemar sastra dan buku-buku pemikiran Islam yang saat ini sedang menyelesaikan program S2-nya di Universitas al-Azhar Kairo, Fakultas Pendidikan, Program Kependidikan Islam.
Selain itu ada juga Akmal Sjafril, ST, M.Pd,  aktivis INSIST dan dosen Universitas az-Zahra Jakarta. Sesuai dengan kegiatan sehari-harinya yang banyak bergelut di dunia pemikiran, maka sebagian dari konten Bab III adalah buah pemikirannya. Sedangkan dua rekan lainnya yakni al-akh Muhammad Zulkifli dan Setyobudi, banyak menyuplai data untuk melengkapi karya ini.
Semoga Allah memberikan ganjaran atas apa yang diberikan dan bermanfaat  buat umat. Amin.
Bogor, Juli 2012
Hepi Andi Bastoni

Jumat, 27 Januari 2012

Pengantar dan Daftar Isi untuk buku: Beginilah Rasulullah Berbisnis


Pengantar dan Daftar Isi untuk buku:
Beginilah Rasulullah Berbisnis

Alhamdulillah. Shalawat dan salam untuk Rasulullah saw, para sahabat dan orang-orng yang mengikuti ajarannya hingga Hari Akhir nanti.
Jika kita perhatikan, sejak 1000 tahun lalu terjadi pergeseran di kalangan pemegang kekuasaan. Jika pada tahun 1000-an Masehi, kekuasaan berada di tangan kaum rohaniawan yang secara kebetulan adalah beberapa orang yang mampu membaca dan menulis. Lalu, pada tahun 1445, mesin cetak ditemukan. Pengetahuan pun bisa menyebar ke banyak kalangan. Kekuasaan pun berpindah dari tangan agamawan ke tangan politikus. Untuk mempertahan kekuasaannya, para politikus membutuhkan birokrat. Lama kelamaan, kekuasaan bergeser perlahan dari politikus ke birokrat dan militer.
            Pada tahun 1995, ekonomi menjadi begitu penting sehingga menyebabkan runtuhnya beberapa pemimpin politik dan militer. Di Indonesia, Soeharto mengalami hal yang sama. Habibie dari kalangan cendekiawan tidak bisa bertahan. Gus Dur yang mewakili kalangan agamawan juga runtuh. Megawati Soekarno Putri yang mewakili kalangan bangsawan juga tak bisa bertahan.
            Jika dilihat trendnya, ke depan panggung kekuasaan akan dikendalikan oleh para pengusaha. Di Indonesia, kepemimpinan Presiden SBY sebagai seorang militer, tak mungkin bertahan lama. Ini harus terjadi jika sebuah bangsa ingin maju. Ini fakta sekaligus keharusan. Apalagi bagi negara yang sudah memberlakukan pemilihan langsung. Untuk menjadi bupati, walikota, gubernur, apalagi presiden, dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Dan itu hanya dimiliki oleh para pengusaha, bukan politikus, militer atau birokrat.
Dalam konteks Indonesia, kaidah ini harus segera diwujudkan jika ingin Indonesia bangkit. Indonesia jangan lagi dipimpin militer, birokrat, atau politikus. Ia harus dipimpin pengusaha. Pemimpin pengusahalah yang bisa membawa Indonesia bangkit. Tentu pengusaha yang bermoral dan bukan yang suka menindas buruh.
Mantan Presiden Soeharto, mungkin berhasil memajukan sisi pertanian Indonesia, tapi tidak di sektor ekonomi dan usaha secara menyeluruh. Kita swasembada beras, tapi tidak sampai mengekspor. Kita berhasil mengembangkan ternak sapi, tapi tidak sampai seperti Australia. Mengapa? Karena pemimpin kita tidak memiliki visi bisnis untuk mengelola bangsa ini.
Pemimpin yang memiliki visi bisnis itu selalu akan berpikir untuk mengembangkan sesuatu dari sedikit menjadi banyak. Ia selalu berpikir untung. Makanya, kita perlu pemimpin yang memiliki visi bisnis dan berpikir kerakyatan. Ia maju bersama orang banyak.
Sisi lainnya, ketika seorang pebisnis itu naik ke panggung ke kekuasaan, dia diharapkan tidak korupsi. Sebab, ia sudah kaya dan karenanya ia juga harus bermoral. Yang dimaksud pemimpin di sini, bukan semata presiden, tapi gubernur, walikota, bupati dan lainnya. Mereka harus memiliki visi bisnis. Negara maju itu, pemimpin-pemimpinnya adalah orang-orang kaya yang berwirausaha. Bukan orang-orang kaya yang tidak jelas dari mana uangnya. Sebanyak 70% gubernur dan senator di Amerika itu adalah pengusaha. Politikus hanya 10%.
Idealnya, sebuah negara memiliki 4%-7% dari penduduknya yang menjadi pengusaha. Saat ini, Indonesia baru memiliki 400 ribu pengusaha alias hanya 0,2% dari total 230 juta penduduknya. Indonesia seharusnya memiliki minimal sembilan juta pengusaha! Jadi, peluang menjadi pengusaha masih terbuka lebar.
Namun pengusaha bukan sembarang pengusaha yang visinya semata  untuk memperkaya diri. Indonesia memerlukan pengusaha yang berpikir untuk kepentingan orang banyak. Kegiatan bisnis yang dilakukan harus menghasilkan kebaikan. Bisnis yang dilakukan harus terwarnai dengan nilai-nilai etika.
Dalam Islam, spirit wirausaha justru begitu jelas. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk bekerja dengan tangannya sendiri. Nabi saw sendiri memuji para pedagang yang jujur. Dalam bentangan sejarah, Nabi saw dan para sahabatnya adalah pelaku bisnis yang sukses.
Memang, salah satu aspek kehidupan Nabi Muhammad saw yang kurang mendapat perhatian serius adalah kepemimpinan beliau di bidang bisnis dan entrepreneurship. Muhammad saw lebih dikenal sebagai seorang rasul, pemimpin masyarakat atau “negara”, dan pemimpin militer.
Padahal, sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT adalah sebagai seorang pengusaha. Muhammad saw telah memulai merintis karir dagangnya ketika berumur 12 tahun dan memulai usahanya sendiri ketika berumur 17 tahun. Pekerjaan ini terus dilakukan sampai menjelang beliau menerima wahyu (beliau berusia sekitar 37 tahun). Dengan demikian, Muhammad saw telah berprofesi sebagai pedagang selama ± 25 tahun ketika beliau yang berlangsung selama ± 23 tahun.
            Aspek bisnis Muhammad saw ini juga luput dari perhatian kebanyakan orientalis. Mungkin karena dianggap kurang kontroversial dan tidak menarik dalam perdebatan teologis, maka sebagian mereka hanya sering melancarkan serangan terhadap pribadi Muhammad saw tapi jarang mengkaji secara mendalam perilaku bisnis beliau. Untuk itu,  buku ini hadir guna mengupas aspek bisnis Nabi saw.
Secara umum buku terbagi dua bagian besar: Bab I, Bab II, dan Bab III diperuntukkan bagi Anda calon pengusaha. Dipaparkan bagaimana posisi harta dalam Islam, mengapa kita harus kaya dan tak boleh miskin serta apa yang harus kita siapkan untuk pindah ke quadrant business owner. Sedangkan Bab IV dan V diperuntukkan bagi pengusaha. Selain memaparkan tentang bagaimana Nabi saw sebagai pebisnis, juga dijelaskan etika apa saja yang harus diperhatikan oleh para pengusaha. Jadi, buku ini sengaja diperuntukkan bagi calon pengusaha dan para pengusaha.
Melalui lembaran yang amat terbatas ini, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam penyelesaian karya ini. Untuk buah hatiku tercinta: Arini Farhana Kamila, Ahmad Syauqi Banna, Alya Syakira dan Wafi Biahdillah, terimakasih untuk semangat yang dipompakan. Untuk kalian karya ini dipersembahkan sebelum siapa pun. Buat istri tersayang, terima kasih atas dukungannya. Bagi teman-teman halaqah az-Zumar, kelompok Pengajian Ahad pagi, terimakasih atas segala masukkannya.
Yang tak mungkin saya lupakan, spirit beberapa tokoh yang telah memberikan inspirasi dalam karya ini. Mereka adalah: Ustadz Anis Matta, politikus Partai Keadilan Sejahtera. Tak bisa dipungkiri, Bab II dan III dalam karya ini terinspirasi dari ceramah dan beberapa tulisan Ustadz Anis Matta, saat  ia  bicara tentang uang. Meski ceramah dan tulisan itu tak sedikit menuai kontroversi, tapi dari sisi semangat dan motivasi, tentu amat positif.
Tokoh kedua adalah Bang Valentino Dinsi. Dua karyanya yang sempat mengguncang perbukuan Indonesia: Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian Jilid I dan II, tak hanya melepaskan gembok kerangkeng saya dari jeruji sebagai karyawan, tapi juga melecut semangat saya untuk melahirkan karya ini. Bukunya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Susah, juga menambah gizi buku ini.
Tokoh ketiga adalah Nio Gwan Chung yang setelah hijrah memperkenalkan dirinya dengan Dr Muhammad Syafii Antonio, MM.Ec. Dua karyanya begitu membekas dalam membentuk gaya berpikir saya dalam merampung buku ini. Kedua karya itu adalah buku Muhammad saw The Supre Leader Super Manajer (yang sering ia sebut sebagai matan bukunya) dan buku Ensiklopedi Leadership & Manajemen Muhammad saw, khususnya Jilid II Bisnis dan Kewirausahaan. Kedua buku ini menjadi modal saya merampungkan bab IV dan V karya ini. Terima kasih Pak Syafii.
Satu tokoh lagi: Dr Muhammad Syahrial Yusuf, SE, pendiri LP3I. Melalui interaksi saya dengan beliau ketika menulis buku biografinya, saya seperti sedang kuliah. Begitu banyak ilmu yang saya dapatkan. Tentang spirit wirausaha, cara memulai usaha dan bagaimana mengembangkan usaha. Sebagai akademisi sekaligus pengusaha, Pak Syahrial sangat menguasai bidang ini. Terimakasih.
Untuk Ibu Yuli Yasin, terimakasih atas bukunya 10 Prinsip Bisnis Rasulullah. Bab V dalam buku ini hampir meng-copy paste karya Ibu. Semoga menjadi amal jariyah yang memberikan manfaat buat kita semua.
Saya tak mungkin menyebutkan satu persatu semua pihak yang idenya sudah menginspirasi karya ini, baik secara langsung maupun tidak. Seandainya ada pihak yang merasa telah menyumbangkan kontribusinya, saya ucapkan terima kasih. Bagi ide, saran, tulisan atau apa pun yang belum sempat saya minta izin untuk ditulis dalam karya ini, saya mohon diikhlaskan. Semoga kita mendapatkan ganjaran yang berlipat atas semua yang kita usahakan. Amin.


Bogor, Januari 2012/Shafar 1433 H


Hepi Andi Bastoni






Daftar isi
Bab I                   Harta dan Kerja dalam Pandangan Islam
·         Harta Itu Pisau Bermata Dua
·         Makna Harta
·         Pengelolaan Harta dalam Islam
·         Teladan dari Imam Abu Hanifah

·         Bekerja Itu Ibadah

·         Agar Keringat Tak Mengalir Percuma


Bab II             Mengapa Harus Kaya & Mengapa Tak Boleh Miskin
A.    Mengapa Harus Kaya
1.      Harta tulang punggung kehidupan
2.      Peredaran uang menjadi indikator keshalihan masyarakat
3.      Banyak perintah syariat yang hanya bisa dilaksanakan dengan uang
4.      Harta turut menentukan tingkat strata sosial seseorang
5.      Harta bisa menjadi penunjang dakwah
6.      Harta Bisa Menjadi Salah Satu Sebab Mendapatkan Kebahagiaan Dunia

B.    Mengapa Tak Boleh Miskin
1.      Kemiskinan Bisa Menimbulkan Kekufuran
2.      Kemiskinan Membuat kita susah menolong orang lain
3.      Kemiskinan Membebani orang lain
4.      Kemiskinan Membuat Hidup Kian Tertekan
5.      Kemiskinan Membuat Orang Pesimis Menatap Masa Depan
6.      Kemiskinan Bisa Menimbulkan Stres
7.      Kemiskinan Dapat Membuat Orang Tidak Percaya Diri
8.      Kemiskinan Membuat Pandangan Seseorang Menjadi Sempit
9.      Kemiskinan Bisa Membuat Orang Rendah Diri
10.  Berpotensi tidak Independen dan Tergantung pada Orang Lain
11.  Berpotensi Mudah Tersinggung dan Melahirkan Sifat Dengki
12.  Menghambat Peningkatan Keilmuan
13.  Bisa Mematikan Kreativitas

Bahaya Kemiskinan dan Solusinya Menurut Syekh Yusuf al-Qaradhawi
·         Bahaya kemiskinan terhadap aqidah
·         Bahaya kemiskinan terhadap etika dan moral
·         Bahaya kemiskinan terhadap pemikiran
·         Bahaya kemiskinan terhadap rumah tangga
·         Bahaya kemiskinan terhadap masyarakat

Bab III       Menata Ulang Kehidupan Finansial
1.      Rencanakan Hidup dan Bermimpilah
2.      Perbaiki Mental
3.      Perluas Pergaulan dan Silaturahim
4.      Belajarlah untuk Selalu Memberi
5.      Mulailah Berbisnis

Bab IV       Rasulullah Seorang Pebisnis
·         Membentuk Jiwa Wirausaha Sejak Kecil
·         Menelusuri Jejak Bisnis Rasulullah saw
·         Bisnis Setelah Menikah
·         Nabi Muhammad saw Itu Kaya
·         Wafat dengan Penuh Kesederhanaan

Bab V        Beginilah Rasulullah saw Berbisnis
1.      Memiliki Pengetahuan Tentang Hukum Jual Beli
2.      Jujur dan Amanah
3.      Menghindari Sumpah dengan Nama Allah
4.      Disiplin Waktu
5.      Toleransi
6.      Membatasi Hanya Bisnis Halal
7.      Rapi Administrasi
8.      Silaturahim
9.      Banyak Beristighfar dan Berdoa
10.  Membayar Zakat dan Banyak Bersedekah